Inilah 4 Tahap Proses yang Menjelaskan Terjadinya Hujan

f:id:PrestasiGlobal:20200505155505j:plain

Inilah 4 Tahap Proses yang Menjelaskan Terjadinya Hujan

Hujan adalah peristiwa alam yang sudah tidak asing lagi dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hujan itu sendiri merupakan air yang turun dari langit. Hujan berupa titik – titik air bisa sampai ke bumi karena awan yang terisi penuh oleh embun menjadi air.

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan

Walaupun hujan adalah hal yang biasa dijumpai, namun masih banyak yang belum tahu bagaimana proses terjadinya hujan.  Hujan merupakan suatu gejala alam yang membentuk siklus atau perputaran air di bumi.

Saat hujan turun, hujan sebenarnya melewati beberapa tahap agar proses tersebut berjalan secara maksimal dan hujan akan turun dalam kurun waktu yang tepat.  Hujan memiliki beberapa tahap agar menjadi proses hujan yang sempurna melalui tahap-tahap yang dilaluinya. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap tersebut.

  1. Penguapan Air Akibat Terkena Cahaya Matahari

    Hujan berasal dari tetesan air yang terdapat di awan. Tetesan air tersebut berasal dari embun yang menguap. Proses tersebut dimulai dari cahaya matahari yang mengenai permukaan air di laut, danau, dan sungai.  Matahari merupakan bagian dari alam yang selalu menyinari bumi setiap hari. Sinar matahari ini menimbulkan efek panas.
    Panasnya sinar matahari menyebabkan air tersebut menguap. Selain air dari sungai, danau, dan laut yang menguap, penguapan tersebut juga bisa berasal dari tubuh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia serta benda-benda lain yang mengandung air. Proses ini dikenal dengan evaporasi atau penguapan. Hasil uap ini naik kemudian mengalami proses kondensasi. Pada tahap ini, uap air akan berubah menjadi embun.

  2. Uap Air Menjadi Padat dan Terbentuklah Awan

    Indonesia merupakan negara yang memiliki suhu udara tinggi. Hal ini menyebabkan panas matahari membuat uap air mengalami kondensasi atau pemadatan dan menjadi embun. Embun tersebut berasal dari titik-titik air. Suhu udara yang semakin tinggi menyebabkan titik-titik  embun semakin banyak berkumpul dan memadat sehingga terbentuklah awan.
    Pada tahap ini, tetes – tetes air memiliki jari-jari 5-20 nm. Dengan ukuran ini, tetesan air akan jatuh dengan kecepatan 0,01 – 5 cm per detik. Sementara itu kecepatan aliran udara ke atas juga lebih tinggi sehingga menyebabkan tetes air tidak jatuh ke bumi.

  3. Terbentuknya Awan Besar Dengan Bantuan Angin

    Di langit, terdapat perbedaan tekanan udara sehingga terjadi pergerakan udara atau yang dikenal dengan angin, Angin dari udara menyebabkan hembusan yang menggerakkan awan- awan kecil ke tempat lainnya.

    Awan yang berisi butiran air tersebut tertiup angin menuju ke tempat yang memiliki suhu lebih rendah. Pergerakan angin ini memberikan pengaruh yang besar terhadap awan sehingga awan kecil dapat menyatu dan selanjutnya membentuk awan yang berukuran lebih besar lagi kemudian bergerak ke langit atau tempat dengan suhu yang lebih rendah. 
    Awan-awan ini kemudian berkumpul dan menjadi awan besar sehingga warnanya berubah menjadi kelabu. Awan berwarna kelabu yang dikenal dengan mendung ini berwarna demikian karena membawa banyak partikel atau banyak butiran awan yang terkumpul.

  4. Terbentuknya Hujan

    Setelah awan semakin berwarna kelabu,titik – titik air semakin berat sehingga tidak terbendung lagi. Hasilnya butiran-butiran air ini akan jatuh ke bumi sebagai hujan.
    Itulah beberapa tahap proses terjadinya hujan. Dari penjelasan diatas, berikut ini adalah proses hujan secara singkat
    - Panas matahari menyebabkan air di permukaan bumi menguap
    - Awan terbentuk dari uap air
    - Hembusan angin menyebabkan awan kecil berkumpul semakin besar

Selengkapnya baca di : https://www.prestasiglobal.id/4-tahap-proses-terjadinya-hujan/